Penelitian
ilmiah adalah suatu kegiatan yang sistematik dan obyektif untuk mengkaji suatu
masalah dalam usaha untuk mencapai suatu pengertian mengenai prinsip-prinsipnya
yang mendasar dan berlaku umum (teori) mengenai masalah tersebut. Penelitian
yang dilakukan, berpedoman pada berbagai informasi (yang terwujud sebagai
teori-teori) yang telah dihasilkan dalam penelitian-penelitian terdahulu, dan
tujuannya adalah untuk menambah atau menyempurnakan teori yang telah ada
mengenai masalah yang menjadi sasaran kajian.
Pada penelitian biasanya ada istilah populasi dan sampel. populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-
syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Terdapat dua jenis
populasi, yaitu populasi terbatas dan populasi tak terbatas (tak terhingga).
Populasi terbatas yaitu mempunyai sunber data yang jelas batasnya secara
kuantitatif sehingga dapat dihitung jumlahnya. Sedangkan populasi tak terbatas
yaitu sumber datanya tidak dapat di tentukan batasan-batasannya sehingga
relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Sampel
penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh populasi.
Langkah-Langkah
Penelitian Ilmiah
Langkah-langkah
yang harus dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
1. mengidentifikasi
dan merumuskan masalah
Sebelum
melaksanakan penelitian ilmiah perlu dilakukan identifikasi masalah. Proses
identifikasi masalah penting dilakukan agar rumusan masalah menjadi tajam dan
sebagai bentuk data awal bahwa dalam penelitian ilmiah tersebut memang
dibutuhkan pemecahan masalah melalui penelitian. Identifikasi masalah
dirumuskan bersesuaian sebagaimana latar belakang masalah, berdasarkan fakta
dan data yang ada di lapangan. Identifikasi masalah pada umumnya dirumuskan
dalam bentuk kalimat deklaratif, sementara rumusan masalah ditulis dalam bentuk
kalimat tanya (berbentuk pertanyaan).
2. melakukan
studi pendahuluan
Di
dalam penelitian ilmiah, perlu dilakukan sebuah studi pendahuluan. Peneliti
dapat melakukannya dengan menelusuri dan memahami kajian pustaka untuk bahan
penyusun landasan teori yang dibutuhkan untuk menyusun hipotesis maupun
pembahasan hasil penelitian nantinya. Sebuah penelitian dikatakan bagus apabila
didasarkan pada landasan teori yang kukuh dan relevan. Banyak teori yang
bersesuaian dengan penelitian, namun ternyata kurang relevan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan usaha memilah-milah teori yang sesuai. Selain itu studi pendahuluan
yang dilakukan peneliti melalui pengkajian kepustakaan akan dapat membuat
penelitian lebih fokus pada masalah yang diteliti sehingga dapat memudahkan
penentuan data apa yang nantinya akan dibutuhkan.
3. merumuskan
hipotesis
Jika
menyatakan hipotesis, maka penelitian ilmiah yang dilakukan peneliti akan lebih
fokus terhadap masalah yang diangkat. Selain itu dengan rumusan hipotesis,
seorang peneliti tidak perlu lagi direpotkan dengan data-data yang seharusnya
tidak dibutuhkannya, karena data yang diambilnya melalui instrumen penelitian
hanyalah data-data yang berkaitan langsung dengan hipotesis. Data-data ini
sajalah yang nantinya akan dianalisis. Hipotesis erat kaitannya dengan anggapan
dasar. Anggapan dasar merupakan kesimpulan yang kebenarannya mutlak sehingga
ketika seseorang membaca suatu anggapan dasar, tidak lagi meragukan
kebenarannya.
4. mengidentifikasi
variabel dan definisi operasional variable
Sebuah variabel dalam penelitian ilmiah adalah fenomena yang akan atau
tidak akan terjadi sebagai akibat adanya fenomena lain. Variabel penelitian
sangat perlu ditentukan agar masalah yang diangkat dalam sebuah penelitian
ilmiah menjadi jelas dan terukur. Dalam tahap selanjutnya, setelah variabel
penelitian ditentukan, maka peneliti perlu membuat definisi operasional
variabel itu sesuai dengan maksud atau tujuan penelitian. Definisi operasional
variabel adalah definisi khusus yang dirumuskan sendiri oleh peneliti. Definisi
operasional tidak sama dengan definisi konseptual yang didasarkan pada teori
tertentu.
5. menentukan
rancangan dan desain penelitian
Rancangan penelitian sering pula disebut sebagai desain penelitian.
Rancangan penelitian merupakan prosedur atau langkah-langkah aplikatif
penelitian yang berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian ilmiah
bagi si peneliti yang bersangkutan. Rancangan penelitian harus ditetapkan
secara terbuka sehingga orang lain dapat mengulang prosedur yang dilakukan untuk
membuktikan kebenaran penelitian ilmiah yang telah dilakukan peneliti.
6. menentukan
dan mengembangkan instrumen penelitian.
Apakah yang dimaksud dengan instrumen penelitian? Instrumen penelitian
merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkannya. Beragam alat dan teknik pengumpulan data yang dapat dipilih
sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian ilmiah yang dilakukan. Setiap bentuk
dan jenis instrumen penelitian memiliki kelebihan dan kelemahannya
masing-masing. Karena itu sebelum menentukan dan mengembangkan instrumen
penelitian, perlu dilakukan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Salah satu
kriteria pertimbangan yang dapat dipakai untuk menentukan instrumen penelitian
adalah kesesuaiannya dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Tidak
semua alat atau instrumen pengumpul data cocok digunakan untuk
penelitian-penelitian tertentu.
7. menentukan
subjek penelitian
Orang
yang terlibat dalam penelitian ilmiah dan berperan sebagai sumber data disebut
subjek penelitian. Seringkali subjek penelitian berkaitan dengan populasi dan
sampel penelitian. Apabila penelitian ilmiah yang dilakukan menggunakan sampel
penelitian dalam sebuah populasi penelitian, maka peneliti harus berhati-hati
dalam menentukannya. Hal ini dikarenakan, penelitian yang menggunakan sampel
sebagai subjek penelitian akan menyimpulkan hasil penelitian yang berlaku umum
terhadap seluruh populasi, walaupun data yang diambil hanya merupakan sampel
yang jumlah jauh lebih kecil dari populasi penelitian. Pengambilan sampel
penelitian yang salah akan mengarahkan peneliti kepada kesimpulan yang salah
pula.Sampel yang dipilih harus merepsentasikan populasi penelitian.
9. melaksanakan
penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah proses pengumpulan data sesuai dengan
desain atau rancangan penelitian yang telah dibuat. Pelaksanaan penelitian
harus dilakukan secara cermat dan hati-hati karena kan berhubungan dengan data
yang dikumpulkan, keabsahan dan kebenaran data penelitian tentu saja akan
menentukan kualitas penelitian yang dilakukan.Seringkali peneliti saat berada
di lapangan dalam melaksanakan penelitiannya terkecoh oleh beragam data yang
sekilas semuanya tampak penting dan berharga. Peneliti harus fokus pada
pemecahan masalah yang telah dirumuskannya dengan mengacu pengambilan data
berdasarkan instrumen penelitian yang telah dibuatnya secara ketat. Berdasarkan
cara pengambilan data terhadap subjek penelitian, data dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu data langsung dan data tidak langsung. Data langsung adalah
data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti dari sumber data (subjek
penelitian), sementara data tidak langsung adalah data yang diperoleh peneliti
tanpa berhubungan secara langsung dengan subjek penelitian yaitu melalui
penggunaan media tertentu misalnya wawancara menggunakan telepon, dan
sebagainya.
10. melakukan
analisis data
Beragam data yang terkumpul saat peneliti melaksanakan penelitian
ilmiahnya tidak akan mempunyai kana apapun sebelum dilakukan analisis. Ada
beragam alat yang dapat digunakan untuk melakukan analisis data, bergantung
pada jenis data itu sendiri. Bila penelitian ilmiah yang dilakukan bersifat
kuantitatif, maka jenis data akan bersifat kuantitatif juga. Bila penelitian
bersifat kualitatif, maka data yang diperoleh akan bersifat kualitatif dan selanjutnya
perlu diolah menjadi data kuantitatif. Untuk itu perlu digunakan statistik
dalam pengolahan dan analisis data.
11. merumuskan
hasil penelitian dan pembahasan
Pada hakekatnya merumuskan hasil penelitian dan melakukan pembahasan
adalah kegiatan menjawab pertanyaan atau rumusan masalah penelitian, sesuai
dengan hasil analisis data yang telah dilakukan. Pada saat melakukan
pembahasan, berarti peneliti melakukan interpretasi dan diskusi hasil
penelitian.Hasil penelitian dan pemabahasannya merupakan inti dari sebuah
penelitian ilmiah.Pada penelitian ilmiah dengan pengajuan hipotesis, maka pada
langkah inilah hipotesis itu dinyatakan diterima atau ditolak dan dibahas mengapa
diterima atau ditolak. Bila hasil penelitian mendukung atau menolak suatu
prinsip atau teori, maka dibahas pula mengapa demikian. Pembahasan penelitian
harus dikembalikan kepada teori yang menjadi sandaran penelitian ilmiah yang
telah dilakukan.
12. menyusun
laporan penelitian dan melakukan desiminasi.
Seorang
peneliti yang telah melakukan penelitian ilmiah wajib menyusun laporan hasil
penelitiannya. Penyusunan laporan dan desiminasi hasil penelitian merupakan
langkah terakhir dalam pelaksanaan penelitian ilmiah. Format laporan ilmiah
seringkali telah dibakukan berdasarkan institusi atau pemberi sponsor di mana
penelitia itu melakukannya. Desiminasi dapat dilakukan dalam bentuk seminar
atau menuliskannya dalam jurnal-jurnal penelitian. Ini penting dilakukan agar
hasil penelitian diketahui oleh masyarakat luas (masyarakat ilmiah) dan dapat
dipergunakan bila diperlukan.
Jenis-jenis Penelitian
Berdasarkan TARAF PENELITIAN
Penelitian
DESKRIPTIF
·
Hanya menggambarkan keadaan obyek
·
Analisis kualitatif
·
Tanpa pengujian hipotesis
Penelitian INFERENSIAL
· Penarikan
kesimpulan dengan pengujian hipotesis
Berdasarkan METODE
Survei
:
• Mencari keterangan secara
faktual
• Memperoleh fakta dari gejala
yang ada
• Dilakukan terhadap sampel
atau populasi
Eksperimental :
Eksperimental :
• Manipulasi terhadap obyek
penelitian
• Ada kontrol terhadap
variabel tertentu
• Untuk mengetahui hubungan
antar
Variabel
• Studi kasus :
• Memberi gambaran secara
rinci tentang latarbelakang, karakteristik yang
khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu yang bersifat umum
Sumber: